contact@runchise.com
Agar pengelolaan bisnis restoran Anda berjalan baik, maka jangan sampai lupa untuk membuat laporan stok barang restoran.
Adanya laporan tersebut dapat membantu Anda memantau berapa banyak persediaan yang tersedia dan memperkirakan habisnya.
Dengan begitu, Anda dapat meminimalkan masalah kehabisan barang secara tiba-tiba yang pada akhirnya bisa memicu menurunnya penjualan restoran.
Laporan stok barang juga memudahkan Anda dalam proses supply chain management dalam restoran.
Yuk, pahami bagaimana cara membuat laporan stok barang dalam ulasan berikut ini.
Anda dapat membuat laporan stok barang di buku besar atau spreadsheet. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.
Langkah pertama dalam membuat laporan stok barang adalah menyiapkan lima kolom berisi barang, ukuran, jumlah persediaan, harga satuan, dan total harga.
Kemudian, lanjutkan dengan membuat daftar barang. Catat apa saja yang Anda perlukan dalam bisnis restoran mulai dari bahan baku hingga perlengkapan.
Perhatikan contoh format laporan stok barang restoran berikut ini:
Selanjutnya, isi kolom ukuran dengan satuan ukuran setiap barang yang sudah Anda catat sebelumnya. Misalnya, beras memiliki ukuran satuan kg dan seterusnya.
Pada kolom jumlah persediaan, Anda perlu memasukkan berapa jumlah barang yang dibutuhkan.
Misalnya, apabila Anda membeli 50 kg beras, maka isi kolom tersebut dengan angka 50. Berikut contohnya:
Kolom harga satuan adalah kolom yang ditujukan untuk menulis nilai suatu barang. Contohnya, jika harga 1 kg beras adalah Rp15.000, maka Anda dapat mengisi Rp15.000 pada kolom harga satuan, seperti berikut:
Selanjutnya, untuk mengisi kolom total biaya, Anda perlu mengalikan jumlah persediaan dengan harga satuan.
Misalnya, jika harga 1 kg beras adalah Rp15.000, maka harga untuk 50 kg beras sebesar Rp15.000 x 50 = Rp750.0000
Perhatikan contoh laporan stok restoran berikut.
Dalam membuat laporan stok barang restoran, Anda pun perlu menghitung biaya persediaan harian rata-rata restoran.
Caranya dengan membagi total biaya persediaan selama periode pembelian dengan jumlah hari dalam metode pemberian.
Anda dapat menggunakan laporan laba rugi restoran untuk menentukan total biaya persediaan pada periode tersebut.
Contoh:
Apabila biaya persediaan sebesar Rp9.000.000 dan periode pembelian adalah 30 hari, maka biaya persediaan harian rata-rata restoran Anda sebesar
Rp9.000.000 : 30 = Rp300.000 per hari.
Langkah selanjutnya dalam membuat laporan stok barang adalah memperkirakan berapa lama persediaan yang ada akan bertahan.
Hasilnya bisa didapatkan dengan membagi biaya persediaan saat ini dengan biaya persediaan harian rata-rata. Agar lebih mudah, simak contoh berikut ini.
Apabila restoran Anda memiliki total sisa persediaan Rp5.000.000 sementara biaya persediaan harian rata-rata adalah Rp300.000, maka sisa persediaan yang dimiliki:
Rp5.000.000 : Rp300.000 = 16,6
Jadi, sisa persediaan Anda saat ini bisa bertahan kurang lebih dalam 16 hari ke depan.
Anda dapat melakukan pencatatan persediaan restoran dalam satu minggu sekali. Hal ini dilakukan agar bahan baku tetap segar.
Itulah penjelasan mengenai cara membuat laporan stok barang restoran yang penting untuk Anda ketahui sebagai pemilik bisnis kuliner.
Jika ingin proses pembuatan laporan stok hingga pembelian persediaan barang lebih praktis, Anda dapat memanfaatkan sistem operasional Runchise yang sudah dilengkapi dengan fitur Supply Chain Management.
Fitur tersebut dapat membantu Anda menghitung persediaan bahan secara otomatis, serta memudahkan Anda dalam melakukan pemesanan bahan baku ke central kitchen berdasarkan kebutuhan agar tidak kehabisan.
Anda dapat membuat jadwal demo dengan tim Runchise untuk mengetahui lebih lanjut tentang fitur kami.
Yuk, buat restoran Anda lebih berkembang bersama Runchise!
Baca Juga: 4 Tips Mengelola Stok Barang dan Bahan Baku di Bisnis F&B
